SMKN 9 Garut Memberikan Pendidikan Tentang Bahaya Perundungan Di Sekolah

Perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti secara fisik, verbal, dan psikologis oleh seseorang terhadap seseorang yang merasa tidak berdaya. Salah satu ciri khas perundungan atau bullying adalah ketidakseimbangan kekuatan yang dimiliki pelaku dan korban perundungan. Selain itu, kejadiannya terjadi berulang bahkan menjadi pola tertentu.
Oleh karena itu karena perundungan bahaya jika terjadi di lingkungan sekolah maka Kepala Sekolah SMKN 9 Garut Ibu Dra. Hj. Neti Achlan, M.Pd. beserta tim Kesiswaan memberikan pengarahan dan pendidikan tentang bahaya perundungan di lingkungan sekolah. Kemudian disampaikan juga oleh Pengawas pembina KCD XI Dra. Hj Tuti marwati M.Pd dan oleh Kepala KCD Wilayah XI Kabupaten Garut yaitu Bapak H. Aang Karyana.
Beberapa materi tentang pendidikan perundungan diantaranya sebagai berikut seperti Dilansir dari Indopositive, terdapat tiga komponen perundungan:
- Kekuatan yang tidak seimbang: ini menjadi aspek yang membuat korban sulit mempertahankan dirinya terhadap serangan pelaku.
- Perbedaan ini bisa secara fisik atau psikologis, misalnya pelaku memiliki badan yang lebih besar atau lebih senior
- Aksi yang berulang: Pelaku biasanya menyerang korban berkali-kali dan dalam jangka waktu yan cukup lama Tindakan yang disengaja: pelaku sengaja melakukan perilaku perundungan kepada korban.
Selain itu terdapat komponen perundungan berupa orang yang terlibat sebagai berikut:
- Pelaku: pelaku utama biasanya yang memiliki kekuatan dan kekuasaan di atas korbannya. Pelaku biasanya memiliki emosi yang meledak-ledak, kuat, dan berfisik besar
- Korban: umumnya memiliki fisik yang kecil dan kepercayaan diri yang rendah
- Saksi: Terdapat dua macam saksi perundungan. Saksi pertama biasanya saksi akan mendukung atau membantu pelaku. Sedangkan saksi kedua biasanya hanya diam dan bersikap acuh.
Terdapat beberapa aspek perundungan sebagai berikut:
- Aspek lisan: menyakiti seseorang dengan menertawakannya, menjadikannya bahan lelucon, menyapa dengan nama julukan sehingga seseorang merasa sakit hati dan marah
- Aspek fisik: perilaku dengan kontak langsung seperti memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, merusak barang orang lain, dan perilaku fisik lainnya
- Aspek tidak langsung: perilaku yang bertujuan mengeluarkan seseorang dari suatu kelompok, misal memfitnah orang tersebut agar dinilai buruk oleh teman-temannya
- Aspek langsung: perilaku berbentuk isyarat tubuh yang menimbulkan dampak langsung, seperti melihat dengan sinis, menunjukkan ekspresi wajah merendahkan, mengancam, dan menjulurkan lidah.
Kenali perundungan di sekitar Anda terutama di lingkungan sekolah dan diantara siswa. Penting untuk membantu korban perundungan serta mencegah kejadian itu terjadi kembali. Salah satunya adalah mengenali tanda-tanda korban perundungan.
Perhatikan jika ada orang di lingkungan Anda, seperti keluarga, teman sekolah, atau rekan sekantor yang mengalami perubahan perilaku. Misalnya, menjadi lebih pendiam dan pemurung, sering menyendiri, mudah tersinggung, hilang barang, prestasi menurun, dan baju robek, kotor, atau berantakan.
—
Referensi: Kompas.com
Tag:Kesiswaan, Perundungan